MISI
DAN FUNGSI MANUSIA DICIPTAKAN, HUBUNGAN MANUSIA TERHADAP AGAMA, FITRAH TERHADAP
AGAMA, PENCARIAN MANUSIA TERHADAP AGAMA
MISI
DAN FUNGSI MANUSIA DICIPTAKAN
Sebelum membahas visi dan misi penciptaan
manusia,marilah kita membahas proses penciptaan manusia lebih dulu
setelah itu baru visi dan misi penciptaan manusia dan terakhir untuk penutup
kita akan membahas tanggung jawab manusia kepada sang kuasa.
1.PERENCANAAN
PENCIPTAAN MANUSIA
Manusia menurut Nurcholish Madjid memang merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mengagumkan. Manusia tersusun
dari perpaduan dua unsur ; segenggam tanah bumi, dan ruh Allah, maka siapa yang
hanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupan ruh Allah, maka dia
tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia. Al-Qur’an sendiri juga
menyatakan bahwa manusia memang merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan
oleh Allah.sebelum manusia diciptakan pada al qur’an dijelaskan bahwa ada
percakapan antara allah dengan malaikat mengenai penciptaan manusia.pada surat
al baqarah ayat 30 telah dijelaskan seperti berikut:
yang artinya : ingatlahketika tuhanmu berfirman pada
para malaikat :”sesungguhnya Aku hendakmenciptakan khalifah dibumi.mereka
(malaikat) menjawab berkata :”mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,padahal
kami (malaikat) senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan
engkau ? allah berfirman : sesungguhnya allah mengetahui apa yang sedang kamu
ketahui”.
Pada ayat tersebut allah merencanakan menciptakan manusia sebagai khalifah di
bumi didalam ayat tersebut ada sedikit perdebatan antara malaikat dengan allah
yaitu menurut malaikat manusia diciptakan di bumi memang sebagai khalifa namun
juga bisa membuat pertumpahan darah dan tidak bisa menjaga mandat sebagai
khalifa di bumi.Namun allah menjawab dengan tegas bahwa allah mengetahui apa
yang tidak diketahui oleh malaikat yaitu rencana allah terhadap penciptaan
manusia,kemudihan allah menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi khalifa di bumi
karena manusia akan diberi akal sehingga manusia dapat memiliki kemampuan dan
keterampilan.
Ada banyak sekali kelebihan yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia
yang tidak diberikan kepada makhluk-makhlukNya yang lain. Ada beberapa
kelebihan yang diberikan Allah swt. kepada manusia yang menjadikannya unggul
dan terdepan dari para makhluk lainnya seperti; memiliki daya tubuh yang
membuat fisiknya kuat daya hidup yang membuatnya mampu mengembangkan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempertahankan diri menghadapi
tantangan; daya akal yang membuatnya memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi;
daya kalbu yang memungkinkannya bermoral, merasakan keindahan, kelezatan iman,
dan kehadiran allah.
Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi
dan tujuan penciptaan dirinya, memahami risalah hidupnya selaku pengemban
amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan yang berkesinambungan agar
kehidupannya menjadi lebih berarti. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya
segala sesuatu diciptakan dengan adanya satu tujuan. Dengan tujuan itulah
kemudian sesuatu difungsikan dan dengan adanya fungsi itulah maka keberadaan
sesuatu menjadi berarti. Demikian juga adanya manusia di bumi ini. Ia pasti
diciptakan untuk satu tujuan tertentu.
2.PROSES
PENCIPTAAN MANUSIA
Setelah allah merencanakan menciptakan manusia maka
allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna.proses penciptaan manusia
tidak hanya dapat dijelaskan secara ilmiah justru penjelasan proses penciptaan
manusia sudah lebih dulu dijelaskan pada al-qur’an,lebih tepatnya terdapat pada
surat Al Mukminun ayat 12-14
Allah menjelaskan bahwa manusia dicptakan dari sari
pati tanah,kemudihan allah menjadikannya air mani pada tempat yang kukuh dan
terpelihara maksudnya adalah rahim.Kemudihan air mani itu dijadikan segumpal
darah,lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging,kemudihan segumpal
daging itu dijadikan lagi menjadi tulang-tulang.Kemudihan tulang-tulang itu
diliputi dengan daging dan akhirnya menjadi suatu bentuk yang lain ymaha suci
allah sebaik-baik pencipta. (Al mukminun ayat 12-14).
Selain surat Al Mukminin ayat 12-14 yang menjelaskan
proses penciptaannya manusia di surat lain pun ada seperti:
Surat Yasin ayat 77:
Yang
artinya:Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari
setitik air ( mani ),maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.
Surat Al Hajj ayat 5:
Yang artinya
:Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
dari kubur,maka ketahuilah sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari
tanah,kemudihan dari setetes mani.
Surat Al Fathir ayat 11
Yang
artinya: dan allah menciptakan kamu dari tanah kemudihan dari air
mani,kemudihan dia menjadiakn kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).
Dan
ada juga pada :Surat S-Sajdah ayat 7-9,suarat Al-Hijr ayat 28-29,surat
at-thariq ayat 6-7.
Dan masih banyak lagi penjelasan dalam al-qur’an
tentang penciptaan manusia.Sesungguhnya manusia diciptakan dengan proses
yang begitu alamiah dan logis,manusia harus lebih bersyukur kepada allah yang
telah menciptakan dalam bentuk yang sempurna yang memiliki derajat lebih tinggi
dari mahluk ciptaan allah lainnya dan terutama sebagai mahluk yang menyandang
predikat sang khalifa di muka bumi.Rasa syukur yang kuat dengan didasari
kepercayaan yang kuat akan kebenaran itu semua.Manusia diciptakan dalam bentuk
yang sempurna harusnya cukup melaksanakan vivi,misi,dan tugas manusia dalam
beribadah,bersujud,bersyukur juga berdoa kepada Allah swt yang telah memberikan
semua apa yang kita minta dan sesuatu yang tidak kita minta selayaknya sebagai
manusia.
3.VISI DAN
MISI PENCIPTAAN MANUSIA
Misi adalah alasan keberadaan,amanah yaitu sudah ada dalam diri manusia
sendiri.sedangkan visi adalah keadaan dimasa mendatang yang ingin dicapai
seperti hal nya cita-cita.(belum ada dalam diri manusia proses
mendaoatkannya dengan menciptakan visi itu sendiri.
Misi manusia hidup didunia sudah jelas untuk beribadah ,sedangkan visi setiap
manusia mungkin belum semuanya jelas dan berbeda-beda untuk masing-masing
manusia itu sendiri,jadi visi sebagai tujuan sedangkan misi sebagai aksi-aksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan penciptaan manusia yaitu konsep tentang desain penciptaan,manusia didesain atau dirancang sebagai mahluk yang mengabdi dan beribadah kepada allah.Karena manusia didesain untuk beribadah dan bersujud kepada allah maka tentu saja eksistensinya atau keberadaan manusia akan tergantung kepada seberapa jauh dia menyesuaikan diri dengan rancangan awal penciptaannya.
Ayat
alqur’an yang berhubungan dengan visi dan misi penciptaan manusia adalah surat
ADZ-DZARYAT ayat 56
Artinya: ”
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
Ku.(Q.S ADZ-DZARYAT ayat 56)
Pada surat adz-dzaryat ayat 56 ini allah menjelaskan
bahwa visi,misi,dan tugas manusia adalah untuk menyembah dan beribadah kepada
allah baik ibadah secara hablumminnas maupun hablumminnallah.hal ini juga
memberi pengertian bahwa tujuan penciptaan manusia hanyalah untuk menyembah
allah swt.karena itulah dapat kita lihat bahwa dakwa rasulullah SAW di mekah
adalah mengajak manusia kepada kebenaran menyembah allah.
Namun ini bukan berarti bahwa allah butuh disembah,sebab menurut Taba’taba’i
hal itu mustahil bagi allah swt.Namun sesuatu yang tidak memiliki tujuan adalah
perbuatan sia-sia
Yang harus dihindari,dengan demikian harus dipahami
bahwa ada tujuan bagi allah dalam perbuatannya.Ibadah adalah tujuan penciptaan
manusia dan kesempurnaan yang kembali kepada penciptaan.allah swt menciptakan
manusia untuk memberinya ganjaran.maksudnya manusia yang diberi ganjaran oleh
allah.yang mempperoleh ganjaran adalah manusia sedangkan allah tidak
membutuhkannya adapaun tujuan allah,maka itu berkaitan dengan Zat Yang Maha
Agung.dia menciptakan manusia dan jin karena Dialah Zat yang Maha Agung.
Pada ayat itu juga dijelaskan bahwa misi
penciptaan manusia yaitu sebagai hamba allah yang menyembah –Nya sesuai yang
diprintakan,sebagai khalifa dimuka bumi yang bertugas memakmurkannya dan
berusaha menegakkan keadilan Allah.kesuksesan dan kegagalan inilah yang
nantinya menentukan bagaiman balasan yang adil baginya di akhirat
nanti.sedangkan visi penciptaan manusia adalah manusia agar bersujud kepada
allah,bersyukur,berdoa,dan bersujud kepada allah.rasa syukur itu harus tetap
ada pada diri manusia,rasullullah SAWpernah berdoa seperti berikut:Wajahku
bersujud kepada Dzat yang telah menciptakannya,memberinya rupa,pendengaran,dan
penglihatan,Maka Maha Suci Allah sebagai pencipta yang paling baik”(HR.Muslim).
Dalam riwayat lain dikatakan juga:
“ya allah,kepada Engakaulah aku bersujud,kepada
engkaulah aku beriman,dan kepada engkaulah aku berserah diri.wajahku bersujud
kepada Dzat yang telah menciptakan nya,memberinya rupa,pendengaran.dan
penglihgatan,Maka Maha Susi Allah sebagai pencipta terbaik.
Wujud dari visi dan misi penciptaan manusia terdapat
pada surat Al-An’nam ayat 162-163 yang artinya sebagai berikut:
“katakanlah :sesungguhnya shalatku
,ibadahku,hidupku,dan matiku hanya untuk allah ,tuhan semesta alam,tiada sekutu
Bagi-Nya dan demikian itu yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yan
pertama-tama menyerahkan diri (kepada allah)”.manusia dalam beribadah hendaklah
hanya mengharap rido allah.hodup dan mati pun hanya mengharap rido
allah.menjauhkan diri dari sifat kemusyrikan dan agar ibadah nya hanya diterima
allah hendaklah dengan iklas,sabar,dan tawakal.
Selain surat ADZ-DZARYAT ayat 56 yang
menjelaskan visi dan misi penciptaan manusia juga ada surat yng menjelaskan
visi dan misi penciptaan manusia yaitu surat Al-Bayyinah ayat 5 :
Yang artinya:” padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah allah dengan memurnikan ketaatan kepada allah dalam
menjalankan agama yang lurus,dan supaya mereka mendirikan shalat,dan menunaikan
zakat,dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Q.S Al Bayyinah :5)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan
hanya untuk menyembah kepada allah SWT,memurnikan dalam beribadah dan
menjauhkan dari syrik,sebagai wujud dari ketaatan kepada allah SWT dengan
menjalankan sholat dan zakat atau memberikan sebagian rezekinya kepada orang
yang berhak.
4.TUGAS
MANUSIA
Ibadah kepada allah swt adalah tugas
yang paling tinggi yang di pegang oleh manusia dan juga tugas manusia adalah
menjaga.merawat,memelihara mandat sebagai sang kholifah di bumi.
HUBUNGAN
MANUSIA TERHADAP AGAMA
Agama memberikan penjelasan bahwa
manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau
buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena
terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri
makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang
lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia
dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi
fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh,
mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).
Agar hawa nafsu itu terkendalikan
(dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu
harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini.
Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia
akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu
karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan
hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Kondisi umat islam dewasa ini
semakin diperparah dengan merebaknya fenomena kehidupan yang dapat
menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a moral atau degradasi nilai-nilai
keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1. Tayangan media televisi tentang
cerita yang bersifat tahayul atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya
menampilkan para model yang mengubar aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para
pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang
menyimpang dari nilai-nilai agama.
4. Krisis silaturahmi antara umat
islam, mereka masih cenderung mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai
atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di
atas sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama
bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih
mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat
kenajuan umat islam dan bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat
islam itu sendiri. Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu
menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman
secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki
kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek
(ilmu dan teknologi).
Mereka diharapkan mampu
mengintegrasikan antara pengamalan ibadah ritual dengan makna esensial ibadah
itu sendiri yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan
saling menghormatai tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga
dikatakan bahwa umat islam harus mampu menyatu padukan antara mila-nilai ibadah
mahdlah (hablumminalaah) dengan ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam
rangka membangun “Baldatun thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur
dan penuh pengampunan Allah SWT.
Agama sangat penting dalam kehidupan
manusia antara lain karena agama merupakan : a. sumber moral, b. petunjuk
kebenaran, c. sumber informasi tentang masalah metafisika, dan d. bimbingan
rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun duka.
a. Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam
kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal
moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama
mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya
perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran?
Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan
Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan
Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu
atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama
Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak
dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Dapat disimpulkan, bahwa
agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal
dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata
apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran.
Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
c. Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah
agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha
Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah
menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan
demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula
hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan
agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam
akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu
sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya
tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui
dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang
beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang
menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang
menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental
yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang
beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan
bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan
oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau
di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan
Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang
beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia
memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R
Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya.
Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan
agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap
orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf.
Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.
e. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial
Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa
bu’itstu liutammima akhlaaq” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak. Yang bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua,
guru, ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat. Pendidikan akhlak ini sangat penting karena
menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam
kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor,
dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki
oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara
amat tergantung kepada akhlak tersebut. Untuk mencapai maksud tersebut maka
perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam
menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab
maraknya akhlak yang buruk.
Kami di sini tidak mampu
mengisyaratkan berbagai pemikiran klasik. Tetapi, kami akan menerangkan hal-hal
yang berhubungan dengan pemikiran klasik menurut pendapat kami. Pada masa
datangnya budaya Islam, turunnya kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang
mengantarkan manusia menuju jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa
agama adalah petunjuk Tuhan Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia
hingga menyampaikan manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama
adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk
agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilahi. Jika demikian, maka agama
adalah perantara dalam membantu tugas manusia untuk merealisasikan tujuan
mulianya. Dengan dasar ini, tidaklah mungkin digambarkan bahwa bagaimana
mungkin ketika agama muncul manusia menjadikan tebusan dan pengorbanan pada dirinya.
Jika seandainya manusia tidak berpegang pada prinsip agama, tidak menjadikan
kesempurnaan kekuatan ruh agama. Maka tidak akan menyampaikannya ke tujuan
agama. Jika manusia tanpa memperdulikan petunjuk agama dan agama hanya sebagai
identitas lahirnya akan menjerumuskannya ke jurang kehancuran, dan yang pantas
di sebut atheis.
Dalam pandangan Islam yang murni,
agama sebagai jalan kebenaran dan keselamatan. Agama sebagai jalan menyampaikan
pada tujuan dan kesempurnaan realitas wujud yang paling tinggi. Agama sebagai
rantai dan penyambung antara Alam Malaikat dan Alam Malakut. Agama datang,
hingga menjadikan manusia yang berasal dari kedalaman tanah menuju ke
singgasana langit. Agama sebagai pengobat rasa takut kita. Agama sebagai
pelindung terhadap berbagai kesulitan yang mendasar dari alam natural. Agama
adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Agama yang merubah ketakutan akan
mati pada manusia menjadikannya sebagai sebuah harapan kehidupan yang abadi.
FITRAH
TERHADAP AGAMA
Fitrah berasal dari kata
"Fathara" yang maknanya adalah penciptaan Al-Khilqah, sedangkan
secara linguistik bermakna sistem khusus penciptaan. Dengan demikian, fitrah
manusia berarti sebuah sistem penciptaan khusus bagi manusia.
Islam dan para ilmuan Muslim mengemukakan pendapat yang nyaris seragam dengan menganggap bahwa setiap anak telah memiliki potensi keberagaman sejak lahir dan itulah yang akhirnya dikenal dengan istilah Fitrah.
Secara sederhana Fitrah manusia dibagi kepada dua bagian:
1. Fitrah Akal Aqliah, yang merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia tanpa dipelajari atau yang disebut dengan Badihiyat Awwaliyah.
2. Fitrah Iman, yakni adanya kecendrungan dan keinginan untuk beribadah dan menyembah kepada Tuhan.
Secara Naqliyah, menurut Al-Qur'an, mengenal dan menyembah Tuhan adalah hal yang fitri, sebagaimana bunyi ayat dibawah ini:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada Fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-Rum: 30)
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang akan menjadikan ia sebagai yahudi atau nasrani."
Islam dan para ilmuan Muslim mengemukakan pendapat yang nyaris seragam dengan menganggap bahwa setiap anak telah memiliki potensi keberagaman sejak lahir dan itulah yang akhirnya dikenal dengan istilah Fitrah.
Secara sederhana Fitrah manusia dibagi kepada dua bagian:
1. Fitrah Akal Aqliah, yang merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia tanpa dipelajari atau yang disebut dengan Badihiyat Awwaliyah.
2. Fitrah Iman, yakni adanya kecendrungan dan keinginan untuk beribadah dan menyembah kepada Tuhan.
Secara Naqliyah, menurut Al-Qur'an, mengenal dan menyembah Tuhan adalah hal yang fitri, sebagaimana bunyi ayat dibawah ini:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada Fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-Rum: 30)
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang akan menjadikan ia sebagai yahudi atau nasrani."
PENCARIAN
MANUSIA TERHADAP AGAMA
Akal yang
sempurna akan senantiasa menuntut kepuasan berpikir. Oleh karena itu, pencarian
manusia terhadap kebenaran agama tak pernah lepas dari muka bumi ini.
Penyimpangan dari sebuah ajaran agama dalam sejarah kehidupan manusia dapat
diketahui pada akhirnya oleh pemenuhan kepuasan berpikir manusia yang hidup
kemudian. Nabi Ibrahim a.s. dikisahkan sangat tidak puas menyaksikan bagaimana
manusia mempertuhankan benda-benda mati di alam ini seperti patung, matahari,
bulan, dan bintang. Demikian pula Nabi Muhammad SAW, pada akhirnya memerlukan
tahannus karena jiwanya tak dapat menerima aturan hidup yang dikembangkan
masyarakat Quraisy di Mekkah yang mengaku masih menyembah Tuhan Ibrahim. Allah
berfiman;
”Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberi
petunjuk”. ( Q.S: Ad-Dhuhaa, 93:7)
Seiring dengan
sifat-sifat mendasar pada diri manusia itu Alqur’an dalam sebagian besar
ayat-ayatnya menantang kemampuan berpikir manusia untuk menemukan kebenaran
yang sejati sebagaimana yang dibawa dalam ajaran islam. Keteraturan alam dan
sejarah bangsa-bangsa masa lalu menjadi obyek yang dianjurkan untuk dipikirkan.
Perbandingan ajaran antar berbagai agama pun diketengahkan Alqur’an dalam
rangka mengokohkan pengambilan pendapat manusia.
Akibat adanya
proses berpikir ini, baik itu merupakan sebuah kemajuan atau kemunduran,
terjadilah perpindahan (transformasi) agama dalam kehidupan manusia. Tatkala
seseorang merasa gelisah dengan jalan yang dilaluinya kemudian ia menemukan
sebuah pencerahan, maka niscaya ia akan memasuki dunia yang lebih memuaskan
akal dan jiwanya itu. Ketenangan adalah modal dasar dalam upaya mengarungi
kehidupan pribadi. Padahal masyarakat itu adalah kumpulan pribadi-pribadi.
Masyarakat yang tenang, bangsa yang cerah sesungguhnya lahir dari keputusan
para anggotanya dalam memilih jalan kehidupan. Allah berfirman:
”Orang-orang kafir berkata: ”Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad)
tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: Sesungguhnya Allah menyesatkan
siapa yang dikehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram”. ( Q.S: Ar-Ra’d, 13:27-28)
Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusProperty LocationWith a stay at Borgata Hotel Casino & Spa 논산 출장안마 in Atlantic City (New Jersey), you'll be 천안 출장마사지 steps from Golden Nugget Atlantic City Casino 김제 출장샵 & Spa 제주도 출장안마 and 0.1 김천 출장샵 mi (0.1 km)